Berapa Keuntungan Saham Bca Per Tahun
Diversifikasi Portofolio
Dengan memiliki saham dari berbagai sektor dan jenis perusahaan, kamu bisa menyebarkan risiko dan meningkatkan peluang mendapatkan keuntungan yang lebih stabil setiap bulan.
Investasi trading saham (jangka pendek)
Investasi saham jangka pendek bisa kita kenal juga dengan trading saham. Trading saham merupakan kegiatan menjual dan membeli saham yang dilakukan harian. Itu artinya kamu melakukan kegiatan ini setiap hari untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, kegiatannya memang tidak sesederhana membeli, lalu menjual. Agar mendapatkan keuntungan tentunya kamu harus membeli ketika harganya murah, lalu menjual ketika harganya naik.
Hanya saja hal ini tidak selalu terjadi. Jadi, kamu harus bisa memilih saham dengan jeli, dan strategi yang harus diperhatikan seperti ini.
Semakin banyak modal, semakin banyak keuntungan yang didapatkan
Di investasi saham sebenarnya tidak dibatasi berapa modal yang ingin kamu keluarkan, tapi semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak keuntungan yang bisa kamu miliki.
Pilih Saham dengan Potensi Pertumbuhan
Lakukan riset sebelum membeli saham dan pilih perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang baik. Saham teknologi, misalnya, sering dianggap memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
Memasang target yang realistis
Ketika memutuskan untuk trading saham kamu perlu memasang target. Namun, target ini tidak bisa sembarangan target, yang artinya kamu perlu realistis dalam menentukan keuntungan yang ingin didapat.
Berapa persen keuntungannya? Itu terserah kamu. Mendapatkan keuntungan antara 3 hingga 5 % saja sudah cukup bagus jika kamu bisa konsisten meraihnya setiap hari.
Walaupun bisa mendapatkan keuntungan setiap hari, kamu harus tetap bersabar karena ini bukan sekadar kegiatan main-main. Di trading saham pun kamu tidak bisa langsung mendapatkan hasil yang banyak. Harus bersabar menunggu sampai targetmu tercapai.
Berapa Keuntungan Saham per Bulan?
Untuk mengetahui berapa keuntungan saham per bulan yang bisa diperoleh, maka Anda perlu memahami terlebih dulu jenis keuntungan apa saja yang bisa Anda dapatkan dari investasi saham. Saham menawarkan dua jenis keuntungan antara lain sebagai berikut.
Dividen (Pembagian Laba Perusahaan)
Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen biasanya diberikan secara periodik, misalnya tahunan atau triwulanan. Ada beberapa jenis dividen yang dibagikan perusahaan yakni dividen tunai, dividen saham, dan lain-lain. Dividen tunai dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Adapun dividen saham dibayarkan dalam bentuk tambahan saham.
Contoh keuntungan dari dividen ini misalnya Anda memiliki 200 lembar saham perusahaan ABC. Perusahaan mengumumkan dividen tunai sebesar Rp75 per saham. Dengan begitu, Anda akan menerima dividen sebesar 200 × Rp75 = Rp15.000.
Keuntungan saham dari dividen ini bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor mulai dari kinerja laba perusahaan, kebijakan pembagian dividen, hingga situasi ekonomi dan strategi investasi perusahaan.
Dengan demikian, berapa keuntungan saham per bulan yang bisa Anda terima akan sangat bergantung pada jumlah saham yang Anda miliki, harga saham, serta dividen yang diperoleh.
Sebagai contoh, Anda membeli saham sebuah perusahaan sebanyak 300 saham dengan harga Rp1.000 per saham. Dalam sebulan, sentimen pasar terhadap saham tersebut cukup baik sehingga harga saham tersebut mengalami kenaikan mencapai 25 persen yakni menjadi Rp1.250. Maka dalam satu bulan, Anda bisa memperoleh keuntungan dari capital gain sebesar (Rp1.250-1.000) x 300 atau Rp75.000.
Keuntungan tersebut masih bisa bertambah seiring dengan kebijakan pembagian dividen perusahaan yang biasanya dibayarkan per tahun.
Meski demikian, perlu dipahami bahwa investasi saham merupakan investasi yang juga memiliki profil risiko tinggi karena sangat fluktuatif. Untuk jenis saham jangka pendek, Anda mungkin sudah bisa melihat keuntungan yang diperoleh dalam waktu satu bulan. Namun, untuk jenis-jenis saham jangka panjang, keuntungannya tentu saja baru bisa Anda lihat selama beberapa waktu, bisa sampai beberapa tahun.
Ajaib.co.id – Investasi saham merupakan investasi yang menghasilkan keuntungan paling banyak, terutama untuk investasi jangka panjang. Banyak yang penasaran berapa persen keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi jangka panjang ini. Untuk kamu yang pemula, mungkin kamu masih kebingungan beda dari investasi jangka panjang dan jangka pendek. Jadi, kita akan membahasnya sedikit.
Investasi jangka panjang dan jangka pendek, mana yang lebih untung?
Investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi yang punya risiko paling tinggi. Hal ini dikarenakan nilai saham yang fluktuasinya sering naik-turun tak menentu, dan tidak terprediksi juga.
Artinya jika hari ini mengalami kenaikan, bisa saja harga saham besoknya tiba-tiba turun sangat jauh, dan terkadang hal itu bisa membuat investor khawatir karena modal mereka bisa hilang dalam sekejap.
Inilah yang harus kamu persiapkan ketika memasuki pasar modal. Kamu bisa saja mendapatkan keuntungan kapan pun dan bisa saja kehilangan modal kapan pun.
Untuk itulah kamu perlu tahu strategi apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir risiko. Strategi yang dipasang di investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek itu berbeda.
Investasi saham (jangka panjang)
Investasi jangka panjang punya strategi yang berbeda dengan trading saham. Praktiknya saja berbeda. Ketika kamu memulai investasi saham jangka panjang, kamu mendiamkan modalmu itu di sebuah perusahaan dalam kurun waktu lebih dari setahun.
Untuk mendapatkan keuntungan kamu perlu menjual saham tersebut ketika harganya naik. Jadi, di sini kamu menunggu momen yang pas. Inilah strategi yang diperlukan.
Capital Gain (Selisih Harga Saham)
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham. Jika harga saham yang Anda beli naik, Anda bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dan mendapatkan keuntungan.
Sebagai contoh, Anda membeli 100 saham (1 lot) perusahaan ABC dengan harga Rp5.000 per lembar. Setelah beberapa waktu, harga saham naik menjadi Rp10.000 per lembar. Jika Anda menjual saham tersebut, maka Anda mendapatkan keuntungan sebesar (Rp10.000 - Rp5.000) × 100 = Rp500.000.
Keuntungan saham dari capital gain ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kinerja perusahaan, kondisi pasar, hingga sentimen investor dan ekonomi global.