Contoh Lompatan
KOMPAS.com - Slogan adalah kalimat pendek yang menarik yang menjadi ciri suatu produk atau lembaga.
Slogan banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita menemukannya di media online, media online, televisi, baliho, bahkan poster calon kepala daerah di sudut-sudut jalan.
Menurut Suyanto dalam Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia (2005), slogan atau themeline atau tagline yang tertuang dalam pesan iklan televisi merupakan awal kesuksesan periklanan.
Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, slogan diartikan sebagai perkataan atau kalimat pendek yang menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk menjelaskan tujuan suatu ideologi golongan, organisasi, partai politik, dan sebagainya.
Berikut contoh-contoh slogan media di Indonesia:
Baca juga: Pengertian dan Fungsi Iklan, Slogan dan Poster
Berikut contoh-contoh slogan lembaga pemerintahan:
Logo dan slogan baru Kompasiana
Berikut contoh-contoh slogan produk obat-obatan:
Berikut contoh-contoh slogan produk kecantikan:
Baca juga: Cara Menulis Poster dan Slogan
Berikut contoh-contoh slogan produk minuman:
Berikut contoh-contoh slogan produk makanan:
Panas matahari merupakan satu di antara contoh energi alternatif yang sering digunakan. Matahari jadi sumber energi yang selalu ada dan tidak akan pernah habis.
Sinar matahari dapat diubah menjadi listrik melalui panel surya. Selain itu, ada banyak manfaat energi matahari lainnya bagi makhluk hidup.
Selain matahari, contoh sumber energi alternatif berikutnya adalah panas bumi atau disebut geothermal. Ada banyak pembangkit listrik dibangun dengan menggunakan energi panas bumi.
Energi ini berasal dari dalam bumi yang muncul akibat aktivitas vulkanik dari gunung berapi.
Angin juga bisa jadi solusi sumber energi alternatif. Angin termasuk satu di antara energi alternatif yang ramah lingkungan, dan sedang dikembangkan di beberapa negara.
Beberapa negara sudah menggunakan energi angin untuk pembangkit listrik, satu di antaranya melalui kincir angin.
Gas alam juga menjadi satu di antara sumber energi alternatif yang dapat digunakan. Gas alam merupakan kumpulan gas yang terkandung di dalam tanah yang memiliki campuran hidrokarbon dengan tekanan yang tinggi.
Satu di antara contoh pemanfaatan gas alam adalah gas elpiji, yang sering digunakan.
KOMPAS.com - Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat baru.
Ini berbeda dengan perubahan fisika yang perubahannya tidak menghasilkan suatu zat baru.
Melalui perubahan kimia, sifat-sifat zat baru yang dihasilkan berbeda dari zat sebelumnya.
Perubahan kimia atau reaksi kimia dapat dilihat dari perubahan yang disebabkan oleh reaksi tersebut.
Perubahan kimia kerap diikuti oleh perubahan-perubahan seperti terbentuknya endapan, perubahan warna, terbentuknya gas, dan adanya perubahan suhu.
Baca juga: Senjata Kimia Mematikan dan Jenis-Jenisnya
Untuk lebih memahami mengenai perubahan kimia, dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah contoh-contoh perubahan kimia:
Kertas yang dibakar akan menghasilkan zat baru, yaitu abu, yang memiliki sifat sangat berbeda dengan kertas.
Abu hasil dari pembakaran kertas tidak dapat berubah kembali menjadi kertas karena telah menjadi suatu zat yang baru.
Besi yang mengalami perkaratan akan menghasilkan zat baru, yaitu karat.
Zat yang ada pada karat besi sangat berbeda dengan zat pada besi semula.
Karat besi hasil dari perkaratan tidak dapat berubah kembali menjadi besi.
Besi dapat mengalami perkaratan karena besi bereaksi dengan oksigen yang berada di udara atau di air.
Baca juga: Jenis-jenis Pemisahan Campuran Secara Kimia
Sifat Kimia zat berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat dialami oleh zat tersebut.
Contoh sifat-sifat kimia zat adalah sebagai berikut:
Zat yang memiliki sifat mudah terbakar adalah bensin, minyak tanah, kertas, kayu, dan kain.
2. Mudah busuk atau asam
Zat yang mudah busuk atau asam adalah makanan atau minuman.
Besi sangat mudah berkarat jika terpapar udara lembap atau air sehingga penggunaan besi dapat digantikan dengan baja anti karat.
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, seperti insektisida, pestisida, fungisida, dan herbisida.